15 Tanda dan Gejala Utama Diabetes Melitus atau Penyakit Kencing Manis

15 Tanda dan Gejala Utama Diabetes Melitus atau Penyakit Kencing Manis Diabetes dikenal sebagai penyakit berdasarkan riwayat atau keturunan, seperti orang tua yang pernah mempunyai catatan terkena penyakit kencing manis dan kemudian diturunkan kepada anak-anaknya. Hal tersebut membuat sebagian orang menghiraukan penyakit mematikan ini, dengan selalu menerapkan gaya hidup yang tidak sehat.  Seperti  pola makan yang salah, suka bergadang, merokok dan malas untuk berolahraga, membuat mereka malah menderita penyakit kencing manis padahal tidak ada riwayat dalam keluarga yang mempunyai catatan diabetes melitus.

Dan biasanya diabetes melitus lebih banyak diderita oleh orang dewasa yang usianya di atas 35 tahun keatas. Namun seiring berjalannya waktu, penderita diabetes tidak melulu diderita orang dewasa dan orang tua. Kini sudah banyak anak muda yang usianya 25 bahkan dibawah usia 20 tahun menderita penyakit kencing manis ini.


Sebagai negara berkembang, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki angka penderita diabetes yang cukup tinggi. Hal ini pernah disampaikan Sample Registration Survey (2014), bahwa diabetes melitus menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Pada perkembangannya, jumlah penderita diabetes di Indonesia sudah hampir menyamai negara maju seperti Amerika.

Penyebab Diabetes Melitus


Penyakit Diabetes melitus atau kencing manis adalah suatu penyakit dimana tubuh penderitanya tidak bisa mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darah, kondisi ini disebabkan adanya kelainan pada sistem insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Perlu anda ketahui insulin disini berperan sangat penting dalam mengontrol gula darah. Dengan bantuan insulin gula dapat diserap dalam darah dan menghasilkan energi, insulin juga dapat menekan produksi gula dan sebagai penghambat pemecahan lipid (lemak), protein dan glikogen.


Jika seseorang tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menerapkan insulin secara efektif, maka terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Pada tahap kronis kelebihan gula ini bisa menjadi racun bagi tubuh (hyperglikemia). Tentu kondisi ini bisa membahayakan jiwa seseorang jika tidak dikendalikan sejak dini.


Berdasarkan kondisi insulin, penyebab diabetes dikelompokan menjadi dua tipe :

1. Penyebab Diabetes Tipe 1


Normalnya sistem imun pada tubuh berfungsi melawan bakteri dan virus, namun dalam kasus ini sistem imun yang seharusnya menjaga kita malah menyerang hormon insulin. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan bahkan tidak memiliki insulin. Sehingga tidak ada insulin yang dapat mengontrol gula dalam darah yang terus menumpuk dan kemudian membentuk racun. Biasanya untuk kasus ini si penderita mempunyai riwayat keluarga yang pernah mengalami diabetes.


2. Penyebab Diabetes Tipe 2

Pada tipe ini diabetes terjadi akibat sel-sel menjadi resisten (kebal) terhadap hormon insulin, mengakibatkan kadar gula (glukosa) dalam darah akan meningkat drastis. Kondisi ini juga terjadi apabila penderita memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darahnya, sehingga kadar insulin tampak berkurang.


Selain kondisi di atas, penyebab gestational juga bisa menjadi pemicu terjadinya diabetes.


3. Penyebab Gestational


Untuk kasus ini, diabetes umumnya dialami oleh para ibu hamil. Plasenta memproduksi hormon untuk menopang kehamilan, mengakibatkan sel lebih resisten terhadap insulin. Seiring bertambahnya usia kandungan, plasenta terus membesar dan menghasilkan banyak hormon. Normalnya jika plasenta memproduksi hormon yang bisa menyebabkan sel resisten terhadap insulin, seharusnya pankreas mampu merespon dan memproduksi lebih banyak insulin. Namun terkadang pankreas tidak mampu merespon dengan baik. Inilah yang menyebabkan gestatinal terjadi, membuat glukosa lebih banyak menumpuk dalam darah dan tidak bisa terserap dengan baik ke dalam sel.


Tanda-tanda Seseorang Terkena Diabetes


Perlunya menjaga kesehatan tubuh dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga, agar pencegahan diabetes bisa diantisipasi sejak dini. Berikut adalah tanda atau gejala umum diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang perlu Anda waspadai.


1. Lemas dan mudah lelah


Ketika gejala diabetes kambuh penderita biasanya merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya, akibat dari kadar gula yang tinggi sehingga energi yang dihasilkan pun sedikit. Tubuh si penderita akan selalu merasa lemas dan mudah lelah, ini terjadi karena kadar gula dalam darah sama sekali tidak bisa terserap dengan baik akibat tidak ada insulin yang merubahnya.


2. Sering mengantuk


Gejala ini sering sekali dialami oleh penderita diabetes, orang yang memiliki kadar gula yang tinggi akan mudah sekali mengantuk dan sering menguap. Sehingga penderita diabetes selalu ingin tidur sepanjang hari meski sudah tidur lelap.


3. Sering buang air kecil


Jika Anda sering sekali buang air kecil terutama saat malam hari, bisa jadi itu adalah tanda-tanda diabetes. Seharusnya glukosa diserap dalam tubuh dan menghasilkan energi, namun proses itu tidak terjadi mengakibatkan glukosa masuk kedalam ginjal selanjutnya dibuang bersama urin. Glukosa yang tidak terserap dengan baik dan akan terus menumpuk didalam ginjal otomatis intensitas buang air kecil pun meningkat. Normalnya buang air kecil rata-rata hanya sekitar lima sampai delapan kali dalam sehari


4. Sering merasa haus


Masih berkaitan dengan seringnya buang air kecil, ketika ada banyak cairan yang keluar dari tubuh bersamaan dengan urin, otomatis tubuh juga akan memerlukan lebih banyak cairan. Kondisi ini sering terjadi oleh penderita diabetes, dimana insulin tidak mampu menyerap banyak glukosa.


5. Penglihatan mulai kabur / buram


Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh penderita diabetes tipe 2, dimana penglihatan menjadi kabur, buram dan tidak bisa melihat dengan jelas. Hal ini terjadi akibat kadar glukosa dalam darah meningkat, Pembuluh darah pada mata menjadi rusak karena terhalangnya cairan yang masuk ke mata. Selain itu kekurangan cairan akibat terlalu sering buang air kecil dan sering berkeringat juga menjadi faktor buramnya penglihatan, dimana adanya perubahan tingkat cairan dalam tubuh yang membuat perbedaan tekanan pada lensa mata. Lensa mata menjadi agak bengkak sehingga tidak bisa menangkap gambar dengan jelas. Hal inilah yang menyebabkan mata menjadi buram seperti penyakit mata minus atau plus.


6. Denyut jantung tidak normal


Jantung menjadi terlalu keras bekerja akibat kadar gula yang tinggi. Darah harus diedarkan ke semua bagian tubuh padahal terdapat banyak cadangan gula dalam darah. Jantung terus berusaha keras untuk mengedarkan darah yang terhambat oleh deposito bahan lemak di bagian dinding pembuluh darah menyebabkan jantung tidak bisa bekerja dengan optimal. Oleh karena itu denyut jantung berubah menjadi sangat cepat dan cenderung tidak stabil.


7. Selalu berkeringat


Tekanan cairan memaksa tubuh untuk terus bekerja melakukan proses metabolisme, namun sebenarnya tubuh tidak mampu melakukan itu. Sehingga banyak cairan yang masuk melalui air minum yang terus berusaha mengeluarkan zat sisa (racun gula), banyak keringat yang terus dikeluarkan. Kondisi ini membuat tubuh menjadi cepat lemah dan lelah karena disertai juga denyut jantung yang sangat cepat.


8. Luka sulit disembuhkan dan mudah membusuk


Kadar gula berlebih bisa menyebabkan terganggunya kekebalan tubuh sehingga sistem imun menjadi tidak normal. Selain itu kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan perubahan besar pada aliran darah dalam tubuh, akibatnya banyak bagian tubuh yang tidak mendapat pasokan darah sesuai kebutuhan. Sehingga proses penyembuhan luka pun menjadi sulit dilakukan, mengingat luka yang didapat adalah hanya luka lecet atau goresan ringan saja. Hal ini bisa menjadi masalah yang cukup berat jika luka menjadi busuk bahkan sampai diamputasi.


9. Gatal pada kulit


Diabetes dapat mempengaruhi sirkulasi darah, membuat kelenjar keringat mengalami difungsional. Kondisi ini bisa membuat kulit menjadi kering, bersisik dan terasa gatal sehingga menimbulkan iritasi. Untuk gejala seperti ini mungkin belum bisa dijadikan bukti kuat bahwa Anda terkena diabetes, namun jika gejala lain muncul secara bersamaan bisa dipastikan Anda terkena diabetes melitus.  Kondisi seperti ini dikenal sebagai diabetic dermadromes.


10. Infeksi jamur


Seperti yang telah diuraikan diatas, diabetes dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Penderita diabetes akan rentan terhadap serangan berbagai bakteri dan jamur (candida). Jika semakin banyak jumlah bakteri dan jamur yang menghinggapi tubuh namun tidak dibentengi sistem imun, maka berbagai macam penyakit akan datang menghinggapi tubuh dan pada akhirnya bisa menjadi komplikasi diabetes tingkat lanjut.


Biasanya penderita diabetes akan terinfeksi jamur pada bagian bawah payudara dan pada daerah organ intim mereka. Jika demikian terjadi pada Anda, segera periksa kondisi kesehatan Anda pada dokter, untuk menghindari penyakit lain yang lebih beresiko akibat diabetes.


11. Berat Badan menurun drastis


Ciri diabetes bisa dikenali dengan mudah, ini bisa dilihat ketika seseorang mengalami penurunan berat badan secara drastis. Hal tersebut dikarenakan tubuh penderita diabetes tidak mendapatkan energi dari makanan, melainkan dari sumber lain yang bisa dijadikan energi seperti dari cadangan lemak sampai masa otot. Hal inilah yang membuat penderita diabetes tidak bisa menggemukan badan meski sudah makan dalam jumlah yang banyak.


12. Gangguan pada gusi dan mulut


Sistem imun yang terus menurun akibat dari kadar gula yang terlalu tinggi, membuat bakteri dan jamur dimulut berkembang dengan sangat cepat. Kondisi ini membuat penderita diabetes rentan terhadap kerusakan gusi. Contoh gusi menjadi merah, bengkak disertai iritasi, bahkan sampai ada yang mengalami penyusutan gusi dari gigi sehingga menyebabkan infeksi gusi.


13. Mati rasa


Ada banyak kasus yang menimpa penderita diabetes, sebagian besar dari mereka mengalami gejala berupa mati rasa. Adapun bagian tubuh yang sering mengalaminya adalah tangan, kaki, sampai ke jari jemari. Indikasi awal diabetes ini terjadi akibat naiknya kadar gula dalam darah, membuat serabut saraf mengalami kerusakan.


14. Konsentrasi menurun


Kondisi tubuh yang terus memburuk membuat penderita diabetes sulit untuk konsentrasi. Gangguan ini terjadi akibat proses metabolisme yang berlebihan pada tubuh yang memiliki kadar gula yang tinggi.


15. Sering sakit kepala


Otak membutuhkan suplai glukosa yang cukup agar bisa berfungsi dengan baik. Jika kadar glukosa meningkat maka proses penyerapan pada pembuluh darah di otak menjadi terganggu, sehingga glukosa tidak tersuplai dengan baik. Inilah yang membuat penderita diabetes sering mengalami nyeri di kepala.


Cara Mengobati diabetes


Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang penyakit diabetes melitus, bahwa seseorang dengan kadar gula diatas 200 mg/DL tidak akan pernah bisa dipulihkan. Namun perlu anda ketahui meski tidak bisa disembuhkan namun sebenarnya diabetes bisa dikendalikan. Pengendalian kadar gula khususnya untuk penderita diabetes tipe 2 bisa dilakukan dan bisa memberikan kesempatan penderita untuk hidup normal seperti biasanya. Sementara untuk penderita diabetes tipe 1, pengendalian kadar gula dalam darah harus dengan obat serta insulin. Berikut adalah cara mencegah dan mengobati diabetes yang bisa dilakukan.


1. Kurangi Asupan Gula Pada Makanan


Perhatikan makanan yang Anda makan, apakah banyak mengandung gula ? Anda dapat menurunkan kadar gula dalam tubuh dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gula. Namun bukan berarti tidak boleh, tetapi lebih membatasi makanan yang mengandung banyak gula. Contohnya adalah beras atau nasi yang memiliki tingkat glikemik tinggi. Ada baiknya Anda mencari altrnatif lain selain nasi, misalnya saja mengunakan ketan hitam untuk penderita diabetes.


Baca juga : Daftar Menu Makanan Sehat Untuk Penderita Diabetes.


2. Makan Sayur dan Buah sebanyak Mungkin


Banyak sekali manfaat yang bisa didapat jika Anda menkonsumsi sayur dan buah. Terutama untuk penderita diabetes atau kencing manis. Sayuran yang baik di konsumsi adalah yang berasal langsung dari alam karena lebih fresh. Contoh sayuran yang tepat untuk penderita diabetes adalah tomat, wortel, buncis dan pare.


3. Banyak Menggerakan Tubuh


Seseorang yang divonis terkena diabetes harus membiasakan tubuh mereka untuk banyak bergerak, terutama dengan melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, berlari, bersepeda, berenang dan lains ebagainya. Sisakan waktu 30 menit untuk berolahraga, agar metabolisme tubuh tetap terjaga. Jika semakin banyak keringat yang keluar maka akan semakin baik bagi tubuh.


4. Selalu Memeriksa Kadar Gula Darah ke Dokter Secara Rutin


Untuk mengantisipasi meningkatnya kadar gula dalam darah, sebaiknya Anda rutin memeriksakan kedokter. Hal ini penting mengingat penderita diabetes harus selalu menjaga asupan makanan yang mereka makan.


5. Minum Obat Sesuai Petunjuk Dokter


Biasanya untuk penderita diabetes akan menerima beberapa jenis obat sesuai kondisi kesehatan mereka. Minumlah obat sesuai petunjuk dokter, meski terkadang sangat melelahkan karena banyak obat yang harus diminum.


6. Istirahat yang Cukup


Pola istirahat yang baik ternyata bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Bukan serta merta istirahat yang berlebihan yang akan membuat kadar gula meningkat. Sangat disarankan bagi penderita diabetes untuk beristirahat di malam hari, karena pada siang hari lebih baik badan harus banyak bergerak.


7. Atasi Stres


Atasi stres dengan berolahraga atau pergi berlibur, ini berguna agar tubuh tidak memproduksi hormon tertentu yang hanya akan menghambat kerja insulin. Jadi stres adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap enteng, banyak dari para ahli kesehatan berpendapat bahwa stres adalah sumber utama dari segala banyak penyakit.


8. Kurangi rokok


Rokok hanya akan membuat kondisi diabetes menjadi lebih buruk. Bahkan bisa menimbulkan potensi penyakit lainnya, seperti serangan jantung, hipertensi dan paru paru.


9. Menjalani Diet Khusus Diabetes


Semua penderita diabetes harus menjaga pola makan dan selalu menjaga kebugaran tubuh mereka. Maka diet sangatlah penting dilakukan, mengingat banyak makanan yang bisa memancing naiknya kadar gula dalam darah. Untuk menjaga agar gula darah tetap stabil, rekomendasi terbaik adalah dengan mengkonsumsi 52 Herbal Tradisional Untuk Mengobati Diabetes.


10. Berusaha Berpikiran Positif dan Memiliki Motivasi


Ketika penderita diabetes menerima vonis tersebut, biasanya mereka akan mudah stres dan tidak memiliki gairah untuk hidup. Tentu hal ini malah akan memperburuk kesehatan, oleh karena itu motivasi harus tetap dilakukan. Agar gula darah bisa dikendalikan dengan mudah, sehingga penderita diabetes bisa kembali hidup normal seperti biasanya.


Diabetes atau penyakit kencing manis memang tidak bisa dianggap remeh, jika penyakit ini tidak diatasi sejak dini, maka bisa mengancam jiwa penderitanya. Penyakit ini secara diam-diam akan merusak organ penting dalam tubuh dan membunuh secara perlahan. Sehingga muncul penyakit lain yang dinamakan komplikasi diabetes. Terlebih lagi belum ada obat kencing manis yang benar-benar bisa menyembuhkan, meski demikian gula darah tetap bisa dikendalikan dengan cara mengatur gaya hidup yang baik. Biasakan selalu menjaga pola makan, istirahat yang cukup dan rajin menggerakan anggota badan (olahraga ringan).


Baca Juga : Cegah Diabetes dengan Menjalani Pola Hidup Sehat

0 Response to "15 Tanda dan Gejala Utama Diabetes Melitus atau Penyakit Kencing Manis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel