Gejala dan Cara Mencegah Infeksi Rubella
Jumat, 22 September 2017
Add Comment
Rubella Syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari keluarga Togaviridae, genus Rubivirus. Ditandai dengan adanya ruam merah pada kulit yang mirip seperti cacar. Namun rubella dapat menular kepada siapa saja tanpa kecuali ibu hamil.
Apabila virus ini menyerang anak-anak Gejala yang ditimbulkan biasanya hanya berupa konstirusional ringan, sedangkan untuk orang dewasa biasanya akan mengalami prodromal selama 1-5 hari. Yakni demam ringan, sakit kepala, malaise, coryza ringan dan konjungtivitis.
Untuk ibu hamil yang terkena syndrome rubella. Sebaiknya harus diperhatikan benar-benar gejala dan penanganannya. Pasalnya virus ini mampu merusak janin yang mengakibatkan pada kecacatan calon bayi. Begini penjelasannya..
Congenita Rubella Syndrome, CRS terjadi pada 90% bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksi rubella selama trisemester pertama kehamilan. Pada minggu ke-16, resiko kecacatan kongenital menurun hingga 10-20 %. Kemungkinan kecil terjadi jika ibu terkena infeksi pada usia kehamilan 20 minggu. Usia kehamilan lebih muda memiliki resiko kematian di dalam rahim, abortus spontan dan kecacatan kongenital dari sistem organ utama.
Kecacatan yang dialami oleh bayi bisa merupakan satu atau kombinasi dari kecacatan berikut seperti tuli, katarak, keterbelakangan mental, patent ductus arteriosus, mikroftalmia, glaucoma congenital, mikrosefali, meningoensefalitis,patent ductus arteriosus, defek septum atrium atau ventrikel jantung, purpura, hepatosplenomegali, icterus dan penyakit tulang radiolusen.
Untuk kasus CRS sedang biasanya sudah bisa diketahui ketika bayi baru lahir, namun untuk kasus ringan bayi yang terinfeksi akan mengalami gangguan fungsi jantung atau tuli sebagian, dan bisa saja tidak terdeteksi beberapa bulan bahkan tahun setelah bayi sudah lahir.
Diabetes Mellitus dengan kecacatan insulin diketahui sebagai manifestasi lamba dari CRS. Malformasi kongenital dan bahkan kematian janin bisa terjadi pada ibu yang menderita rubella tanpa gejala sama sekali.
Gejala Rubella
Gejala rubella pada anak cenderung lebih ringan jika dibandingkan orang dewasa. Bahkan ada juga penderita rubella yang tidak mengalami gejala apapun, namun tetap menularkan virus rubella. Penyakit ini membutuhkan waktu sekitar 14 hingga 21 hari sejak terjadi penularan sampai menimbulkan gejala. Berikut adalah gejala-gejala umum rubella:
Metode Penanganan Rubella
Rubella tidak perlu ditangani secara khusus. Pengobatan dapat dilakukan sendiri dirumah. Apabila diketahui buah hati Anda terinfeksi Rubella, sebaiknya ikuti langkah-langkah sederhana berikut ini.
Saat ini pemerintah sedang mengalakan pemberian vaksin MR yang sebelumnya adalah vaksin MMR. Vaksin MR ini memberikan proteksi terhadap penyakit campak dan rubella. Sedangkan Vaksin MMR yang sebelumnya hanya bisa mencegah campak dan gondong saja.
Apabila virus ini menyerang anak-anak Gejala yang ditimbulkan biasanya hanya berupa konstirusional ringan, sedangkan untuk orang dewasa biasanya akan mengalami prodromal selama 1-5 hari. Yakni demam ringan, sakit kepala, malaise, coryza ringan dan konjungtivitis.
Untuk ibu hamil yang terkena syndrome rubella. Sebaiknya harus diperhatikan benar-benar gejala dan penanganannya. Pasalnya virus ini mampu merusak janin yang mengakibatkan pada kecacatan calon bayi. Begini penjelasannya..
Congenita Rubella Syndrome, CRS terjadi pada 90% bayi yang dilahirkan oleh wanita yang terinfeksi rubella selama trisemester pertama kehamilan. Pada minggu ke-16, resiko kecacatan kongenital menurun hingga 10-20 %. Kemungkinan kecil terjadi jika ibu terkena infeksi pada usia kehamilan 20 minggu. Usia kehamilan lebih muda memiliki resiko kematian di dalam rahim, abortus spontan dan kecacatan kongenital dari sistem organ utama.
Kecacatan yang dialami oleh bayi bisa merupakan satu atau kombinasi dari kecacatan berikut seperti tuli, katarak, keterbelakangan mental, patent ductus arteriosus, mikroftalmia, glaucoma congenital, mikrosefali, meningoensefalitis,patent ductus arteriosus, defek septum atrium atau ventrikel jantung, purpura, hepatosplenomegali, icterus dan penyakit tulang radiolusen.
Untuk kasus CRS sedang biasanya sudah bisa diketahui ketika bayi baru lahir, namun untuk kasus ringan bayi yang terinfeksi akan mengalami gangguan fungsi jantung atau tuli sebagian, dan bisa saja tidak terdeteksi beberapa bulan bahkan tahun setelah bayi sudah lahir.
Diabetes Mellitus dengan kecacatan insulin diketahui sebagai manifestasi lamba dari CRS. Malformasi kongenital dan bahkan kematian janin bisa terjadi pada ibu yang menderita rubella tanpa gejala sama sekali.
Seperti apa Gejala Rubella? Bagaimana Cara Penularan Virus Rubella? dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Gejala Rubella
Gejala rubella pada anak cenderung lebih ringan jika dibandingkan orang dewasa. Bahkan ada juga penderita rubella yang tidak mengalami gejala apapun, namun tetap menularkan virus rubella. Penyakit ini membutuhkan waktu sekitar 14 hingga 21 hari sejak terjadi penularan sampai menimbulkan gejala. Berikut adalah gejala-gejala umum rubella:
- Demam.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Tidak nafsu makan.
- Mata merah.
- Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
- Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki (Terjadi selama 1-3)
- Nyeri pada sendi, umumnya diderita remaja wanita.
Penularan Rubella
Penyakit Rubella bisa menyebar dengan sangat mudah. Virus ini menular melalui butiran liur di udara yang dikeluarkan oleh penderita melalui bersin atau batuk. Saling berbagi makanan dan minuman di dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita merupakan salah satu cara penularan virus rubella. Sama halnya ketika seseorang saling menyentuh mata, hidung, mulut atau benda yang terkontaminasi virus rubella.
Metode Penanganan Rubella
Rubella tidak perlu ditangani secara khusus. Pengobatan dapat dilakukan sendiri dirumah. Apabila diketahui buah hati Anda terinfeksi Rubella, sebaiknya ikuti langkah-langkah sederhana berikut ini.
- Berikan buah hati Anda untuk banyak-banyak istirahat
- Berikan banyak air putih untuk pencegahan dehidrasi
- Berikan paracetamol atau ibuprofen (sesuai dosis atau petunjuk dokter) untuk meredakan demam dan nyeri pada sendi.
- Minumkan air hangat lemon yang dicampur dengan madu, ini berkhasiat meringankan sakit tenggorokan dan merontokan pilek.
Bagaimana Cara Pencegahan Rubella?
Rubella bisa dicegah dengan tidak sembarangan menyentuh atau berbagi makanan dengan orang lain. Namun itu saja tidaklah cukup, Anda harus melakukan vaksinasi agar tubuh bisa terproteksi dengan baik.Saat ini pemerintah sedang mengalakan pemberian vaksin MR yang sebelumnya adalah vaksin MMR. Vaksin MR ini memberikan proteksi terhadap penyakit campak dan rubella. Sedangkan Vaksin MMR yang sebelumnya hanya bisa mencegah campak dan gondong saja.
0 Response to "Gejala dan Cara Mencegah Infeksi Rubella"
Posting Komentar